Mengingat sebentar lagi akan datang bulan Ramadhan maka seharusnya Seorang
muslim tidak lalai terhadap momen-momen untuk beribadah, bahkan
seharusnya ia termasuk orang yang berlomba-lomba dan bersaing (untuk
mendapatkan kebaikan) didalamnya. Allah Ta’ala berfirman :
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ
الْمُتَنَافِسُون )المطففين :26)
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berloma-lomba.” (QS.
Al-Muthaffifiin:26)
Maka
bersemangatlah wahai saudara-saudara muslim dalam menyambut Ramadhan dengan
cara-cara yang benar sebagaimana berikut ini :
1. Berdo’a agar
Allah mempertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat dan kuat, serta
dalam keadaan bersemangat beribadah kepada Allah, seperti ibadah puasa, sholat
dan dzikir.
Telah
diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa dia berkata,
adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan
Rajab, beliau berdoa :
اللهم بارك لنا
في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya
Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami
dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
Catatan: Syaikh Al-Albani rahimahullah mendhaifkan hadits ini dalam kitab Dha’if al-Jaami‘ (4395) dan tidak mengomentarinya dalam kitab Al-Misykaah.
Catatan: Syaikh Al-Albani rahimahullah mendhaifkan hadits ini dalam kitab Dha’if al-Jaami‘ (4395) dan tidak mengomentarinya dalam kitab Al-Misykaah.
Demikian
juga generasi terbaik terdahulu (as-salaf ash-shalih) berdoa agar Allah
menyampaikan mereka pada bulan Ramadhan dan menerima amal-amal mereka.
Maka
apabila telah tampak hilal bulan Ramadhan, berdoalah pada Allah :
الله أكبر اللهم
أهله علينا بالأمن والإيمان والسلامة والإسلام , والتوفيق لما تحب وترضى ربي وربك
الله
“Allah
Maha Besar, ya Allah terbitkanlah bulan sabit itu untuk kami dengan aman dan
dalam keimanan, dengan penuh keselamatan dan dalam keislaman, dengan taufik
agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabbku dan Rabbmu, yaitu
Allah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, dishahihkan oleh Ibnu Hayyan)
2. Bersyukur pada
Allah dan memuji-Nya atas dipertemukannya dengan bulan Ramadhan.
Imam
An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkaar,
“Ketahuilah,
dianjurkan bagi siapa saja yang mendapatkan suatu nikmat atau dihindarkan dari
kemurkaan Allah, untuk bersujud syukur kepada Allah Ta’ala, atau memuji Allah
(sesuai dengan apa yg telah diberikan-Nya).”
Dan
sesungguhnya di antara nikmat yang paling besar dari Allah atas seorang hamba
adalah taufiq untuk melaksanakan ketaatan. Selain dipertemukan dengan bulan
Ramadhan, nikmat agung lainnya adalah berupa kesehatan yang baik. Maka ini pun
menuntut untuk bersyukur dan memuji Allah Sang Pemberi Nikmat lagi Pemberi
Keutamaan dengan nikmat tersebut. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang
banyak dan pantas bagi keagungan Wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya.
3. Bergembira dan
berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan.
Telah
ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau
dahulu memberi berita gembira pada para sahabatnya dengan kedatangan Ramadhan.
Beliau bersabda :
جاءكم شهر
رمضان, شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه
أبواب الجحيم… الحديث
“Telah
datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah
telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu
dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka….” (HR.
Ahmad)
Dan
sungguh demikian pula as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan
tabi’in, mereka sangat perhatian dengan bulan Ramadhan dan bergembira dengan
kedatangannya. Maka kebahagiaan manakah yang lebih agung dibandingkan dengan
berita dekatnya bulan Ramadhan, moment untuk melakukan kebaikan serta
diturunkannya rahmat?
4. Bertekad serta
membuat program agar memperoleh kebaikan yang banyak di bulan Ramadhan.
Kebanyakan
dari manusia, bahkan dari kalangan yang berkomitmen untuk agama ini (beragama
Islam), membuat program yang sangat serius untuk urusan dunia mereka, akan
tetapi sangat sedikit dari mereka yang membuat program sedemikian bagusnya
untuk urusan akhirat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap tugas
seorang mu’min dalam hidup ini, dan lupa atau bahkan melupakan bahwa seorang
muslim memiliki kesempatan yang banyak untuk dekat dengan Allah untuk mendidik
jiwanya sehingga ia bisa lebih kokoh dalam ibadah.
Di
antara program akhirat adalah program menyibukkan diri di bulan Ramadhan dengan
ketaatan dan ibadah. Seharusnya seorang muslim membuat rencana-rencana amal
yang akan dikerjakan pada siang dan malam Ramadhan. Dan tulisan yang anda baca
ini, membantu anda untuk meraih pahala Ramadhan melalui ketaatan pada-Nya,
dengan ijin Allah Ta’ala.
5.
Bertekad dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pahala di bulan
Ramadhan serta menyusun waktunya (membuat jadwal) untuk beramal shalih.
Barangsiapa
yang menepati janjinya pada Allah maka Allah pun akan menepati janji-Nya serta
menolongnya untuk taat dan memudahkan baginya jalan kebaikan. Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman :
فَلَوْ صَدَقُوا
اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَهُمْ )محمد :21)
“Maka seandainya mereka benar-benar beriman pada Allah, maka
sungguh itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad:21)
6. Berbekal
ilmu dan pemahaman terhadap hukum-hukum di bulan Ramadhan.
Wajib
atas seorang yang beriman untuk beribadah kepada Allah dilandasi dengan ilmu,
dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban yang diwajibkan
Allah atas hamba-hamba-Nya. Di antara kewajiban itu adalah puasa di bulan
Ramadhan. Sudah sepantasnya bagi seorang muslim belajar untuk mengetahui
perkara-perkara puasa serta hukum-hukumnya sebelum ia melaksanakannya (sebelum
datang bulan Ramadhan), agar puasanya sah dan diterima Allah Ta’ala.
فَاسْأَلوا
أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ) الأنبياء :7)
“Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak
mengetahui.” (QS. Al-Anbiya':7)
7.
Wajib pula bertekad untuk meninggalkan dosa-dosa
dan kejelekan, serta bertaubat dengan sungguh-sungguh dari seluruh dosa,
berhenti melakukannya serta tidak mengulanginya lagi.
Karena
bulan Ramadhan adalah bulan taubat. Barangsiapa yang tidak bertaubat di
dalamnya, maka kapankah lagi ia akan bertaubat? Allah Ta’ala berfirman :
وَتُوبُوا إِلَى
اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ )النور : 31(
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang
yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
8. Mempersiapkan
jasmani dan rohani dengan membaca dan menelaah buku-buku
serta tulisan-tulisan, serta mendengarkan ceramah-ceramah islamiyah yang
menjelaskan tentang puasa dan hukum-hukumnya, agar jiwa siap untuk melaksanakan
ketaatan di bulan Ramadhan.
Demikian
pulalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan jiwa-jiwa
para sahabat untuk memanfaatkan bulan ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam sempat bersabda pada akhir bulan Sya’ban,
جاءكم شهر رمضان
… إلخ الحديث
“Telah
datang pada kalian bulan Ramadhan…(sampai akhir hadits).” (HR. Ahmad dan
An-Nasa’i).[ Hal ini disebutkan dalam Lathoif Al Ma’arif (kitab karya
Ibnu Rajab Al-Hambali-ed).]
9.
Mempersiapkan dengan baik untuk berdakwah kepada Allah
Ta’ala di bulan Ramadhan, melalui :
- Menghadiri pertemuan-pertemuan serta bimbingan-bimbingan dan menyimaknya dengan baik agar dapat disampaikan di masjid di daerah tempat tinggal.
- Menyebarkan buku-buku kecil, tulisan-tulisan serta nasehat-nasehat tentang hukum yang berkaitan dengan Ramadhan kepada orang-orang yang shalat serta masyarakat sekitar.
- Menyiapkan “hadiah Ramadhan” sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hadiah tersebut dapat berupa paket yang didalamnya terdapat kaset-kaset dan buku kecil, yang kemudian pada paket tersebut dituliskan “hadiah Ramadhan”.
- Memuliakan fakir dan miskin dengan memberi sedekah serta zakat untuk mereka.
10.Menyambut
Ramadhan dengan membuka lembaran putih yang baru, yang akan diisi
dengan:
- Taubat sebenar-benarnya kepada Allah Ta’ala.
- Ta’at pada perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta meninggalkan apa yang dilarangnya.
- Berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, saudara, istri atau suami serta anak-anak.
- Berbuat baik kepada masyarakat sekitar agar menjadi hamba yang shalih serta bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أفضل الناس
أنفعهم للناس
“Seutama-utama
manuia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Dalam lafadz lain
disebutkan,
أحب الناس إلى
الله أنفعهم للناس
“Manusia
yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”(Hadits
shahih dishahihkan Syaikh Al-Bani dalam Al-Hadits Ash-Shahihah No.906
-red)
Demikianlah
seharusnya seorang muslim menyambut Ramadhan, seperti tanah kering yang
menyambut hujan, seperti si sakit yang membutuhkan dokter untuk mengobatinya
dan seperti seseorang yang menanti kekasihnya.
“Ya
Allah pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan dan terimalah amalan kami
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Oleh
: Khalid bin ‘Abdirrahman ad-Durwaisy
Penerjemah
: Ummu Ahmad Juwita Laila Ramadhan
Sumber: http://saaid.net/mktarat/ramadan/22.htm
0 komentar:
Posting Komentar